"Sekuat apapun dirimu. Kamu akan terlihat lemah jika berhadapan dengan yang namanya cinta." (Azka)
*****
Azka memejamkan matanya dengan keningnya yang berkerut dalam. Dia sedang memikirkan fakta mengenai kebenaran bahwa pria yang mengaku bernama Hendra Ranendra adalah ayahnya yang selama ini dia cari-cari keberadaannya. Tapi, mengapa tiba-tiba pria itu datang padanya dengan mengaku sebagai ayahnya lalu pergi begitu saja. Maksudnya apa? Apakah dia tidak merindukan Azka? Putranya sendiri.
"Kamu sedang apa, Nak?"
Mata Azka seketika terbuka, dia menatap tak percaya sosok pria yang sedang dia pikirkan ternyata sudah ada di depannya dengan berpakaian rapi. Hendra tersenyum kecil melihat ekspresi terkejut Azka yang selalu ada jika bertemu dengannya.
"Aku tadi lewat ke sini untuk sekadar melihat dirimu. Ternyata kita bertemu untuk kedua kalinya sekarang."