"Mempertahankan cintaku atau melepaskannya demi pembalasan dendam? Mana yang harus aku pilih?" (Azka)
*****
Azka dan keempat sahabatnya sedang berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju ke kantin. Azka, sang leader di antara mereka berjalan paling depan. Banyak pasang mata yang menatapnya penuh kekaguman. Bukannya senang, tapi Azka malah merasa risih dengan tatapan memuja yang menurutnya begitu berlebihan.
Berbeda halnya dengan Dimas yang menebarkan senyumnya dan sesekali mengedipkan sebelah matanya membuat cewek-cewek menjerit histeris.
Langkah Azka terhenti membuat ketiga sahabatnya pun terhenti kecuali Dimas yang menubruk punggung Azka karena tak memperhatikan jalan. Benar-benar tipe orang yang tidak memperhatikan sekitarnya saat asyik dengan kesenangannya sendiri.
"Woy, Az! Kalau mau berhenti bilang dong! Gue, 'kan, jadi nabrak!" Dimas mencak-mencak tidak jelas.
