Natalie mulai melancarkan aksinya. Dia memesan kamar di berbagai macam hotel dengan menggunakan identitas aslinya. Sebelum melakukan itu, dia meminta izin kepada perusahaannya karena tak bisa melanjutkan kembali pekerjaannya sampai waktu kepulangan.
"Apa dia akan mencari ku?" Natalie meniup rambut yang menjuntai menutupi sebagian wajahnya. Dia saat ini sedang berada di dalam taksi, menuju ke suatu tempat setelah menyelesaikan rencananya.
Dalam pikiran Natalie, dia tak bisa untuk tidak memikirkan sosok Dimas yang berkali-kali menyakitinya. Sosok yang Natalie cintai itu juga merupakan sosok yang berkali-kali menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping. Walaupun demikian, bukannya cinta untuk Dimas semakin berkurang, perasaan itu justru semakin besar bagaikan kutukan yang tak akan pernah hilang walaupun sudah dibatalkan.