Dimas melangkah mendekati Natalie yang sudah siap untuk pergi ke kantor. "Nata, ayo, masuk!"
Dimas membukakan pintu mobil dan menyuruh Natalie untuk masuk karena mereka bisa-bisa terlambat jika terlalu lama. Natalie yang mengerti bahwa Dimas sedang terburu-buru karena waktu sama seperti dirinya, segera masuk mobil Dimas.
"Seperti yang kakakmu katakan, aku akan kembali ke rumah terlebih dahulu." Dimas mulai mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
Natalie bersandar di jok mobil, matanya melirik Dimas yang serius menyetir mobil. Tatapan Natalie terhenti di leher Dimas yang terdapat dua kissmark di sana, tepatnya di leher bagian samping dan bagian depan. Semuanya sama-sama terlihat mencolok.
Natalie menyeringai dengan wajah memerah. "Hoho... Ternyata aku meninggalkan tanda di tempat yang terlihat oleh mata telanjang."
