"Puahahaha!! Dimas! Kau harus melihat betapa masamnya wajah Tessa! Ya ampun! Benar-benar kecantikan yang disia-siakan!" Dedrick tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya yang terasa tergelitik. Dia berbicara dengan Dimas yang berada di depannya sambil memakan camilan.
Ini hari Minggu, mereka berada di gazebo yang ada di taman samping mansion. Dimas sedang bersandar di kayu penyangga atap gazebo, sedangkan Dedrick berguling-guling sambil tertawa puas. Dimas menggelengkan kepalanya merasa konyol akan kakaknya ini.
Usia Dedrick sudah 30 tahun, tapi malah terlihat kekanak-kanakan. Tertawa begitu puasnya padahal Dimas sedang gundah gulana. "Kak, sudah jangan tertawa lagi atau ku pukul!"
"Wohoho... Jangan pukul aku, Dimas! Kau sudah ku bantu menyelesaikan ular itu, tapi kau malah seperti ini!" Dedrick berbaring miring menghadap Dimas. Tangannya menyangga kepala agar lebih mudah menatap Dimas.