Malam hari di sebuah restoran tepatnya pada ruang VIP terdapat Omar yang duduk bersama dengan Tessa. Tessa mengenakan gaun selutut berwarna biru langit terlihat cocok untuk wajahnya yang terlihat cantik dan putih bersih. Mereka sedang menunggu kedatangan Christian dan Dimas.
Tessa tak bisa untuk tidak merasa gelisah. Dia khawatir Dimas tak akan datang ke pertemuan karena Tessa sempat menyinggung Natalie. "Pa, apa dia akan datang?"
Omar menggenggam tangan putrinya yang dingin. Pria paruh baya tersebut tersenyum lembut berusaha menenangkan kegelisahan putrinya. "Tessa, Christian mengatakan bahwa dia akan datang bersama putranya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Lagipula, Papa tidak akan berencana membuat Christian menolak perjodohanmu dengan putranya."
Tessa menghela napas lega. Yah, tampaknya semua berjalan lancar sesuai dengan kehendaknya. Dimas akan masuk ke dalam genggamannya dan tidak akan Tessa lepaskan begitu saja.