Natalie meraba pipinya yang memar dengan wajah canggung. "Uhm, yah... ini perbuatan mereka, Kak. Tapi, ini tidak terlalu sakit. Jadi, Kak Dave tidak perlu khawatir."
Natalie berusaha tersenyum untuk menyakinkan Dave bahwa dirinya benar-benar baik-baik saja. Dave terlihat mengerutkan kening tak suka mengamati memar di pipi Natalie yang benar-benar mengganggu pandangan. Orang-orang itu benar-benar tidak melepaskan Natalie. Cih, untung saja Dave meminta bantuan pada Dira. Kalau tidak apa jadinya Natalie sekarang?
"Natalie,... lain kali jangan gegabah! Kamu masih tidak tahu perbedaan kekuatanmu dengan orang-orang yang kamu hadapi. Yang paling penting, jangan sampai emosi menguasai dirimu dan mengacaukan pikiranmu!" Dave meraih tangan Natalie lalu menggenggamnya erat. Tangan Natalie sangat dingin, sepertinya dia buru-buru ke alamat yang Dave berikan.