Jeremy memaksakan diri untuk tertawa menanggapi ucapan Dave yang sepertinya sudah tidak waras. "Kau... benar-benar ingin aku melakukan itu?"
Dave mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa tidak?"
Jeremy menyibak rambutnya sambil mengambil napas tak percaya. "Hah, kau itu sudah gila, ya? Kau tidak menginginkan nyawamu lagi, huh?!"
Dave menyeringai lebar. "Itupun jika kamu memiliki senapan, bukan?"
Jeremy seketika memucat. Dia tiba-tiba mengingat bahwa Bos yang dilayaninya sekarang tidak memberinya sebuah pistol. Keringat dingin seketika memenuhi pelipis Jeremy. "A-ah... T-tentu saja aku... punya."
Jeremy memelankan suaranya saat mengucapkan kata-kata tersebut dengan terbata-bata. Para anggota pasukan seketika meragukan kebenaran dari ucapan Jeremy.
"K-kapten... kau mengatakan yang sebenarnya, bukan?"
Jeremy tersentak lalu memalingkan wajahnya. "T-tentu saja!"