Thirza berbalik dengan gerakan kaku lalu melihat sosok Tessa yang berdiri dengan wajah tersenyum manis. Namun, mata Tessa memancarkan sorot kemarahan yang tak dapat disembunyikan.
Thirza tiba-tiba merasa canggung sehingga dia menggaruk pipinya sambil tersenyum kikuk. "Ugh, Kak Tessa?"
Tessa tersenyum semakin lebar hingga Thirza khawatir bibir kakaknya sobek. "Iya, ini aku. Siapa lagi?"
Thirza menundukkan kepala takut melihat tatapan Tessa berubah menjadi tajam saat mereka bertatapan. Melihat Thirza yang sudah patuh, Tessa mengalihkan atensinya pada Omar. Tessa berdiri di samping Omar dan memegang lengan Omar.
"Pa, kamu sudah pulang? Bukankah Papa mengatakan akan pulang besok?" Tessa berjalan bersama Omar menuju ruang kerja Omar yang berada di mansion.
Omar tersenyum lembut dengan tangan mengelus rambut putrinya. "Aku segera pulang lebih cepat dari jadwal karena mendapat kabar bahwa kamu dan Thirza terlibat dalam keributan di pesta."