Pagi hari telah tiba. Dimas pada saat malam hari mengeluh tak bisa tertidur, kini sudah bangun dan keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Tetesan air terjatuh di dada telanjangnya dengan handuk yang melingkar di pinggang.
Tangan Dimas meraih ponsel yang tergeletak di kasur. Banyak sekali email masuk yang membahas mengenai proyek. Belum lagi pesan pribadi yang terkirim dari keluarganya, yaitu Dedrick dan Christian. Yang paling banyak Dedrick, mungkin pria itu sedang bosan berleha-leha di kantor tanpa melakukan pekerjaan apapun karena Winky lah yang mengatasi semuanya.
Dimas sibuk membaca email yang masuk dan sangat menumpuk. Pupil mata Dimas bergerak menelusuri apa yang tertulis di email. Ketukan pintu terdengar, membuat Dimas segera berjalan ke arah pintu. Tampaknya orang yang mengantar sarapan sudah sampai.