Tessa menunduk dengan seringai ketika merasa bahwa semua berjalan lancar sesuai dengan kehendaknya. "Rasakan itu, Natalie! Aku akan mempermalukan mu hari ini!"
Tessa kembali mendongak, kali ini wajahnya terlihat marah. "Aku hanya ingin bertanya mengenai Dimas dari Lawrence Company karena Wikrama Company ingin menjalin kerjasama dengan Lawrence Company. T-tapi, kau... kau malah menampar adikku karena dia terlalu antusias dan memberimu banyak pertanyaan. Kau seharusnya tidak menamparnya! Thirza masih tidak dewasa, bagaimana bisa kau tega membuatnya seperti ini! Lebih baik kau menamparku saja!"
Plak!
Tessa tertegun ketika sebuah tamparan melayang di pipinya membuat wajahnya menoleh ke samping. Tessa meringis merasakan sakit pada pipinya yang kini berdenyut-denyut. Tessa meraba pipi serta bibirnya yang kini meneteskan darah. Keadaan Tessa sekarang tak jauh berbeda dari Thirza.