Natalie memasuki kantin yang sudah ramai. Meja-meja diisi oleh karyawan-karyawan yang sedang menikmati makanan mengisi perut mereka untuk menambah tenaga yang sudah dikeluarkan karena bekerja. Namun, ada yang membuat Natalie merasa aneh.
Memang wajar jika ada orang yang masuk ke dalam sebuah tempat pasti orang yang sudah berada di dalam akan melihat yang baru datang secara refleks. Tapi, sekarang hampir semua orang yang berada di kantin menatap Natalie dengan berbagai macam tatapan.
Hal tersebut membuat Natalie merasa risih. Dia sudah memprediksi akan hal ini, tapi tetap saja menerima tatapan dari banyak orang bukan hal yang bisa diterima dengan mudah. Tak lama kemudian, telinga Natalie mendengar percakapan dua orang yang bergosip mengenai dirinya.
"Hei, lihat! Bukankah itu Natalie?!"
"Oh, sekretaris baru, 'kan?"
"Benar! Dia sekretaris baru Pak Dimas. Aku dengar tadi pagi dia merasa malu saat ditolak salam paginya oleh Pak Dimas!"