Angin dingin yang berembus memasuki mansion Keluarga Lawrence mengalahkan rasa dingin yang kini membekukan tubuh Christian. Ayah tiga orang putra tersebut mengepalkan tangan di bawah meja karena merasa otot-otot tubuhnya tiba-tiba mengejang karena kaget.
Christian berdehem mencoba menenangkan diri dengan memasang ekspresi wajah terkendali seakan tak pernah merasa terkejut sebelumnya. Christian menuangkan teh di gelas yang sudah kosong. Bertingkah seakan ucapan William tak berarti apapun.
Christian mengangkat sebelah alisnya untuk memulai sandiwara. "Menjelaskan? Penjelasan apa yang kamu inginkan, Dimas? Lagipula, untuk apa kamu memperdulikan perkataan yang diucapkan saat sedang dikuasai amarah? Semua orang tahu bahwa orang yang sedang dikuasai amarah tak bisa berpikir rasional sehingga mengatakan kata-kata yang tidak masuk akal. Kamu tidak mungkin, 'kan memperdulikan perkataan William sebelumnya?"