Jadi, Richard menempatkan pintu yang kokoh dengan baik. Pintu akan terbuka menggunakan kunci atau kartu akses. Sehingga jika kejadian ancaman akan mengambil informasi dari ruang informasi, maka mereka tak perlu takut lagi. Apakah kasihan juga melihat para pekerja ikut bertarung padahal mereka hanya untuk bekerja bukan berkelahi.
"Kamu pikir, kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau di Ri Salon? Sebagai apa kamu seenaknya di tempat orang lain?!" Eveline melangkah mendekati pria tersebut dengan santai seolah tak merasa khawatir jikalau pria tersebut menemukan rahasia yang penting.
Pria tersebut menggeram marah. Usahanya akan sia-sia jika dia menyerah di situasi sekarang. "Kenapa tidak? Aku akan melakukan apapun yang aku mau!"
Eveline berdecih, "Tua bangka tidak tahu malu!"