Leo, Pandu, dan pekerja laki-laki di Ri Salon bersiap untuk menghadapi para bodyguard dari pria paruh baya yang ngotot agar keinginannya terpenuhi. Leo berdiri di depan, matanya menyorot tajam memindai seberapa kuat para bodyguard di depannya.
Tampaknya para bodyguard tersebut bekerja pada pria paruh baya tersebut. Leo tak mengenali wajah-wajah baru di depannya. Baik Black Angel, penyedia bodyguard bayaran, tak ada satupun wajah di depan Leo yang familier.
Mata Leo beralih menatap pria paruh baya yang melipat tangannya di depan dada dengan wajah angkuh. Perasaan Leo semakin memburuk melihat wajah menjengkelkan pria tersebut.
"Ayo, maju!" Leo menggerakkan jari telunjuknya untuk memanggil para bodyguard.
Para bodyguard terprovokasi oleh gerakan tangan Leo yang seolah meremehkan kemampuan mereka. Mereka menggeram marah, lalu menerjang Leo, Pandu, dan pekerja laki-laki lainnya.