Dira menundukkan kepalanya di depan Aditya yang duduk di meja kerja dengan wajah datar. Dira sudah menduga pasti akhirnya akan menjadi seperti ini jika dia menolak perintah Aditya.
"Bisa kamu jelaskan alasanmu menolak perintah Papa saat itu, Dira?" Nada suaranya santai, tak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Namun, hal tersebut memberikan rasa merinding di sekujur tubuh Dira.
Dira mendongak menatap lurus pada Aditya. "Papa kan tahu aku menolak perintah Papa karena ingin membalaskan dendam atas kematian Om Leskar!"
"Berhenti berbohong, Dira! Apa kamu pikir aku bodoh hingga tak menyadari apa niatmu sejak awal?!" Aditya menggebrak meja kerja dengan keras, matanya melotot ganas pada Dira yang mendengus dingin.