Suara dentuman terdengar dari berbagai arah, tepatnya di perbatasan antara hutan bagian tengah dan hutan bagian timur. Hari sudah malam, langit berubah menjadi gelap dan matahari sudah tergantikan oleh bulan.
Ini di hutan, sehingga tak ada penerangan seperti lampu-lampu jalan. Pasukan Dito bergerak dengan penuh kehati-hatian. Mereka terus mengamati siluet pemimpin mereka yang tak mungkin bisa mereka lupakan.
Dito merentangkan kedua tangannya, mengisyaratkan agar para bodyguard mundur perlahan dan tidak bergerombol. Karena penglihatan mereka terbatas akibat malam dan banyak pohon-pohon rimbun yang menghalangi sinar bulan.
Akan tetapi, tentunya hal-hal seperti ini sudah sering terjadi. Sehingga mereka tetap melanjutkan peperangan tanpa khawatir tentang penerangan. Baik pistol, senapan, panah, belati, dan senjata lainnya, semua pasukan Dito sudah bersiap untuk kembali melanjutkan peperangan.