"Az, Azka! Woy, lo tuli, ya?!"
Azka mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan diri karena sebelumnya dia tenggelam dalam pikirannya. Azka menghela napas berat. Dia mendongak dan mengusap kasar wajahnya yang terlihat masam.
Azka tak bisa untuk tidak khawatir dengan Dira yang berada dalam peperangan. Walaupun Azka tahu bahwa Dira pasti akan melakukan yang terbaik dalam peperangan, Azka tak bisa melupakan bagaimana Dira marah saat ada informasi yang terlambat dia ketahui. Bisa saja situasi buruk justru akan menimpa Dira di peperangan nanti.
"Argh! Kenapa gue merasa enggak berguna banget!" Azka mengutuk dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambutnya.
"Azka! Lo kenapa sih?! Dipanggil dari tadi juga!" Andre mengomeli Azka yang tak kunjung menjawab panggilannya. Andre mengerutkan keningnya merasa heran dengan kondisi Azka yang sepertinya mengkhawatirkan hal-hal lain.