"Azka, sebenarnya... luka di kakimu menyebabkan efek samping di masa depan. Mungkin kamu tidak akan bisa berjalan normal seperti sebelumnya."
Dira menundukkan kepalanya tak mau menatap Azka karena dia merasa bahwa Azka pasti akan terkejut setelah mendengar penjelasannya. Dari penjelasan Dira sudah dipastikan bahwa Azka akan berjalan sedikit pincang nantinya. Tapi, ini masih lebih baik daripada Azka tak bisa berjalan sama sekali.
Itu baik bagi Dira, tapi Dira tak tahu bagaimana yang dirasakan Azka nantinya. Azka yang merasakan sakitnya dan Azka juga yang nantinya akan menjalani hidup dengan berjalan sedikit pincang. Perasaan Azka sekarang pasti sangat kacau. Entah marah atau sedih, Dira tak sanggup melihat ekspresi wajah Azka.
"Honey,... lihat aku." Tangan Azka berada di bahu Dira. Suaranya terdengar lembut tanpa sedikitpun amarah yang terselip.