"Ini tentang Dira, Az. Ada hal yang perlu lo ketahui."
Rafka memulai penjelasannya. Dia berbicara sambil menutupi telinganya. Karena berniat berpura-pura tidak mengetahui apapun, Rafka tak menggunakan earphone untuk membantunya tak mendengar suara hati orang lain karena di rumah sakit kebanyakan hanya terdengar doa-doa dari para keluarga pasien. Hal itu tak mengganggu Rafka, jadi Rafka sekiranya bisa menahan agar tak kesakitan.
Tapi, Rafka tak menyangka bahwa rumah sakit juga bisa digunakan sebagai tempat untuk menggosip mengenai berita tentang Dira. Semua bermain ponsel jadi tentu saja mereka membaca berita tersebut. Bahkan jika tidak membaca, mereka akan tahu dari orang lain.
Perasaan Azka mendadak tidak enak. Dia merasa ada hal besar yang disembunyikan darinya. Pupil Azka menatap satu-persatu dari tiga orang yang mengelilinginya.