Dua orang berbeda jenis kelamin sedang duduk bersama di sebuah bangku taman. Tak ada yang bersuara hanya suara dari anak-anak kecil yang sedang bermain di taman tersebut memenuhi keheningan mereka.
"Kapan semuanya berakhir?" Suara rendah Azka memenuhi pendengaran Dira yang duduk di sampingnya. Tatapan Azka lurus ke depan membuat Dira tak dapat mengartikan tatapan tersebut.
Dira menghela napas berat. "Aku tidak tahu, Az. Aku ... sudah lelah dengan semuanya."
"Aku juga, Honey." Azka menoleh ke arah Dira. Senyum terukir di wajahnya tetapi senyum itu tak menunjukkan kebahagiaan karena matanya tak memancarkan sinar kebahagiaan tersebut. Senyum itu menunjukkan kehampaan akan hatinya yang sudah koyak.