Rasty pun kembali tertegun, dia bingung harus memilih jalan yang mana lagi.
Dia harus memilih tetep berhati-hati dengan satu jimat di tangannya, atau lebih berusaha lagi dengan menggalih makam dari Eliza untuk mendapatkan senjata yang lebih ampuh dan juga agar bisa memusnahkan arwah Eliza.
"Sekarang terserah kamu saja, kamu mau memilih jalan yang mana," tukas sang dukun.
Rasty kembali terdiam lagi, dia masih bingung menentukan pilihannya.
'Aku sudah hidup sendirian, masa iya aku harus manja dan tidak mau berkorban untuk masa depanku?' batin Rasty.
"Apa, masih belum juga menemukan pilihan yang tepat?" tanya dukun itu sekali lagi.
"Baik! Saya memilih akan membunuh Rima, dan membongkar makam Eliza dan mengambil rambutnya!" tukas Rasty dengan tegas.
"Bagus! Lakukan itu pada saat malam bulan purnama tiba!"
"Baik! Saya paham!" jawab Rasty.