Nindi sekarang tidur di kamar lantai bawah sedangkan Surya di lantai atas.
Tentu saja hal ini membuat Nindi merasa sangat kesal dan tak terima oleh perlakukan Surya terhadapanya.
Sepanjang malam, Nindi enggan memejamkan mata dan memilih untuk marah-marah, serta membanting-banting barang yang ada di kamar itu.
Sedangkan Surya tampak sangat pulas tidur di lantai atas. Karna tidak ada gangguan dari Nindi.
"Mas Surya! Jahat!" teriak Nindi.
"Untuk apa aku membawa, jimat ini?! Untuk apa aku bersusah payah pergi ke dukun hanya demi untuk ke selamatanku?!"
Nindi merogoh jimat itu dari dalam sakunya.
Lalu dia melemparkannya ke bawah.
"Aku sudah tidak butuh benda itu lagi! Kalau pun hantu sialan itu akan membunuhku! Maka aku sudah siap!" gerutu Nindi.
Nindi nampaknya sudah putus asa akan hidupnya.
"Hidupku sudah hancur! Aku cacat! Suamiku juga sudah tidak mencintaiku lagi! Lebih baik aku mati! Mati! Hik hik ...."