Mendengar apa yang di ucapkan oleh Sherly membuat Aldo semakin merasa bersalah, dan kalau pun saat ini Raisa sangat marah kepadanya, itu adalah hal yang wajar.
"Sekarang kamu tahu, 'kan, Raisa marah gara-gara apa?" tanya Sherly.
"Iya, Kak Sherly, aku tahu." Jawab Aldo seraya mengangguk.
"Eh, Aldo, by the way, kamu sama Raisa, itu kayaknya semakin dekat aja sih, buktinya baru di cuekin Raisa selama satu hari aja kamu udah kalang kabut? sindir Sherly.
"Ih, Kak Sherly, apaan sih! Ya wajar dong kalau aku kalang kabut, soalnya gak biasanya, Kak Raisa, marah sampai seperti ini," tukas Aldo.
"Oww, begitu ya? Ya ya ya," Sherly manggut-manggut dengan tatapan masih meledek Aldo.
"Eh, yaudah deh, berhubung kamu lagi BT, Kak Sherly buatkan minuman kesukaan kamu ya? Gratis lo!" tukas Sherly penuh antusias.
Tapi nampaknya Aldo masih tak bersemangat seperti biasanya, bahkan tak menyahuti ucapan Sherly.