"Tenang, Ninna, Tante yakin, pasti ini adalah ulah dari Raisa, entah bagaimana caranya dia sudah membuat mu menjadi seperti ini, tapi kamu tenang saja, karna Tante gak akan tinggal diam,"
Rasty terus memeluk dengan erat sambil mengusap-usap punggung Ninna. Perlahan Ninna melepaskan pelukan Rasty.
Dan di saat itu tiba-tiba wajah Rasty berubahnya menjadi wajah Eliza.
Seketiak Ninna pun berteriak histeris.
"TIDAAAK!"
Ninna langsung berlari keluar dari dalam ruangan Rasty.
"Ninna! Ninna! Jangan lari, Ninna!" teriak Rasty memanggil Ninna.
Ninna berlari menuju lantai bawah, dan di bawah tiba-tiba banyak sekali orang yang melihat kearahnya dengan tatapan penuh amarah dan wajahnya di penuhi dengan darah, seolah-olah mereka berjalan mendekatinya dan hendak menyerangnya. Padahal mereka hanya para sisawa dan siswi yang sedang berkerumun menyaksikan dirinya yang sedang berteriak-teriak histeris.