Sambil memandangi semangkuk bakso yang baru sana dia beli, Laras tampak canggung menatap Vero.
Karna penampilannya benar-benar apa adanya. Rambut kuncir kuda, kaos oblong, celana kolor dan juga menggunakan sendal jepit.
"Loh, kok cuman dilihati aja sih, di makan dong baksonya," ujar Vero.
"Eh iya, Kak, lupa hehe," Laras tertawa kecil sambil tersipu malu.
"Kak Vero, mau?" tanya Laras.
"Enggak ah, aku udah kenyang," jawab Vero.
'Ya ampun kalau makan dilihati Kak Vero begini, aku jadi malu, makanya kudu jaga sikap, dikit-dikit aja kali ya, biar kelihatan manis' batin Laras
"Jadi enggak nih, nontonnya?" tanya Vero.
"Uhuuk! Ummp!" Bola bakso dari mulut Laras pun sampai lompat dari mulut Laras, dan mengenai baju Vero.
"Maaf, Kak?" ujar Laras sambil mengelap-elap baju Vero dengan selembar tisu.
"Eh, iya gak apa-apa, dan maaf, gara-gara aku ngajakin ngobrol kamu jadi tersedak," tukas Vero.
"Oww, gak apa-apa kok, Kak," ujar Laras.