Sepulang dari supermarket, Laras tampak tersenyum-senyum sendirian.
Sambil menenteng belanjaannya bersama sang ibu.
"Kamu ngapain si, Ras? Kok dari tadi perasaan senyum-senyum sendiri, kayaknya lagi seneng banget," ujar sang ibu.
"Ih, Ma, pengen tahu aja deh," jawab Laras.
"Oh, begitu ya, sekarang main rahasia-rahasiaan!" cantas ibunya.
"Ih, pokoknya rahasia, Mama gak boleh tahu, soalnya ini urusan anak muda," ujar Laras.
"Halah, paling juga kamu lagi naksir sama cowok," tebak ibunya, dan tebakannya sangatlah benar.
"Loh kok, Mama, bisa tahu sih?"
"Iya dong!"
"Mama, punya indra ke enam ya?"
"Iya, indra ketujuh malah!"
"Hah! Serius, Ma?!"
"Haha! Ya enggaklah, Laras! Kamu percaya aja lagi," sang ibu mengacak-acak rambut Laras di bagian atasnya.
"La habisnya tebakan, Mama, kok bisa benar begitu sih?"
"Bisa, dong! Mama, 'kan juga pernah muda,"
"Ah, iya juga sih," Kepala Laras manggut-manggut sambil mengagaruk-garuk kepalanya.