Ane mencekik leher Fanya, dan Fanya pun tak tinggal diam dia menghunjamkan pisau di tangan itu ke tubuh Ane, hingga berkali-kali.
Darah mulai menyembur dari tubuh Ane, tapi anehnya Ane tidak merasa sedikit pun kesakitan.
Padahal tubuhnya penuh luka akibat tusukan pisau dari tangan Fanya.
"Sial! Dia tidak bisa mati!" tukas Fanya.
"Akhhh!" Fanya mulai merasa kesulitan bernafas, tenggorokannya tertekan kuat oleh cekikan Ane.
Fanya benar sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karna meski dia sudah berusaha untuk menusuk tubuh Ane, tapi sayangnya semua itu tidak berguna karna Ane tak bisa mati dan masih bisa menyerangnya.
"Akhhh!"
Perlahan tubuh Fanya mulai melemas dan dia menjatuhkan pisau itu ke lantai.
Klunting!
Haha haha haha hahah!
Haha haha haha hahah!
Haha haha haha hahah!
"MATI! MATI MATI! HAHA HAHA HAHA!"
Suara tertawaan itu muncul dari mulut Ane, yang masih di kuasai oleh arwah dari Cinta.