Mentari hanya memandang ke arah Alvin sesaat tanpa kata, lalu dia kembali menunduk lagi.
"Itu Apa-apaan!?" teriak Fanya yang melihat tangan Alvin menggenggam tangan Mentari.
"LEPAS!" Fanya pun melepaskan paksa tangan Alvin dari tangan Mentari.
"Diam kamu! Dasar sakit jiwa!" sergah Alvin.
Lalu Alvin langsung menarik tangan Mentari dan mengajaknya pergi.
Sementara Fanya masih berteriak-teriak tidak jelas, tak peduli jika semua orang tengah melihat ke arahnya.
"HEY KALIAN MAU KEMANA?!" teriak Fanya.
Alvin tak peduli dan dia terus melangkah cepat meninggalkan Fanya. Sementara Mentari masih melirik Fanya walau sesaat, dia tampak kasihan melihat Fanya.
Hanya karna rasa suka kepada seorang laki-laki, sampai dia berubah menjadi seperti orang yang tidak waras.
"Alvin, kasihan, Fanya," Mentari kepada Alvin.
"Biarkan saja, dia itu tidak bisa di kasihani, kalau di kasihani nanti dia bakalan ngelunjak!" ketus Alvin.
"Tapi dia masih berteriak-teriak tuh,"