"Hey, Fanya! jangan gitu dong, dia itu teman kita lo!" tegas Keysia.
"Teman yang selalu menyusahkan saja!" cerca Fanya.
"Fanya! Kok kamu ngomongnya gitu sih?!"
"Ya buktinya, gara-gara dia kemarin kita jadi gagal mengerjai si Pincang, 'kan?"
"Astaga!" Keysia sampai menggelengkan kepalanya.
"Ya aku tahu soal itu, tapi itu bukan salah Ane, 'kan?"
"Tetap saja, menyebalkan!"
Keysia benar-benar tak habis pikir Fanya bisa berbicara begitu tentang Ane, padahal selama ini Ane sudah dengan suka rela membantu Fanya. Yah walaupun perbuatan mereka sudah pasti salah.
Tapi setidaknya Ane sudah membuktikan bahwa dia adalah teman yang baik untuk Fanya.
Tapi sikap Fanya kepada Ane, itu benar-benar sudah kelewatan.
Mengatai Ane sebagai teman yang menyusahkan.
"Kamu itu benar-benar kelewatan, Fanya, aku gak suka ya kamu berkata begitu kepada Ane!" cantas Keysia.
"Ih, apaan sih, Keysia, kenapa kamu malah membentakku, aku ini kan cuman bicara fakta!" jawab Fanya.