Chereads / Bullying And Bloody Letters / Chapter 145 - Masih Di Teror

Chapter 145 - Masih Di Teror

"Pak, apa boleh saya ambil kertas ini?" tanya Mentari.

"Oh, iya boleh, silakan," jawab Pak Toto dengan ramah.

"Terima kasih ya, Pak,"

"Iya, dan kalau boleh tau, kertas untuk apa ya?"

"Ah, entalah, tapi saya seperti mengebal gadis ini," jawab Mentari.

Lalu karna dia sudah selesai membantu Pak Toto dan jam masuk sudah sekat akhirnya, dia pun masuk ke dalam kelas, dengan membawa satu lembar berkas pendaftaran itu.

Dan setelah sampai di dalam kelas, Laras pun sudah menyambutnya.

"Eh, Mentari, kamu kok lama banget sih?" tanya Laras.

"Iya, dan aku menemukan sesesatku di dalam gudang tadi,"

"Sesuatu apa?"

"Ini," Mentari menunjukkan selembar kertas itu.

Tapi Laras masih tampak tak mengerti maksud dari Mentari itu.

"Sudah, nanti istirahat aku kasih lihat,"

"Tapi, istirahat nanti kamu kan janji akan mengajariku, rumus PR kemarin,"

"Ah, iya juga ya, ya sudahlah kita bahas nanti lagi,"

***

Tring....

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS