Romi tampak bingung dengan adanya surat ancaman tersebut, lalu dia menunjukkan kepada teman-temannya.
"Lihat, siapa yang sudah ngasih surat begini coba?"
"Hah, surat apaan sih?" Aldi tampak penasaran.
Begitu pula dengan Deni, "Coba lihat?"
Mereka mulai heran dengan siapa pengirim surat itu, karna surat itu tiba-tiba, ada di dalam saku Romi.
Rasanya tidak mungkin si peneror bisa meletakkan surat ancaman itu di saku Romi begitu saja.
Apa lagi sejak tadi Romi hanya bersama mereka berdua, dan sekalinya berinteraksi dengan orang hanya kepada Mentari.
Dan hal itu rasanya tidak mungkin jika Mentari pelakunya.
Jangan kan mengirim surat ancaman, di ambil paksa uang jajanya saja dia tidak bisa melawan, apa lagi sampai berani menaruh surat ancaman.
Sudah pasti itu semua adalah hal yang mustahil baginya.
"Terus siapa dong pengirimnya?" ucap Deni yang kembali merasa penasaran.