Chereads / Bullying And Bloody Letters / Chapter 140 - Surat Ancaman

Chapter 140 - Surat Ancaman

Pagi yang sangat cerah, terdengar kicauan burung yang menyejukkan pikiran.

Mentari mulai bersiap berangkat ke sekolah. Hari ini Mentari sudah mulai merasa sehat, tubuhnya tak lagi demam.

Berdiri di trotoar jalan sambil menunggu mobil angkot yang lewat.

Padahal bisa saja dia berangkat dengan Sandra saat bersekolah, namun sayangnya, Sandra dan ibunya tidak mengizinkannya. Mereka merasa malu jika berangkat bersama Mentari.

Tentu semua itu karna penampilan Mentari-lah yang membuat mereka menjadi malu.

Padahal kalau di pikir-pikir, Mentari terlihat dekil, jelek, dan kucal karna mereka juga.

Mereka sangat pelit untuk membelikan pakaian yang layak dan memberikan uang bulanan yang cukup untuk Mental, padahal mereka mempunyai banyak uang, dan tentu saja, harta yang mereka miliki sebenarnya adalah milik Mentari.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS