Chereads / Runtuh / Chapter 1 - Prolog

Runtuh

🇮🇩Gemma_Puella
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Ketika semuanya berakhir, Ketika semua keadilan telah usai. Disitulah mereka berdiri, para kriminal yang menguasai bumi mereka sendiri. Sudah ada ribuan berita di seluruh dunia mengatakan bahwa 87% Populasi di bumi adalah Kriminalitas, Dimulai dari pencurian, penculikkan, pembunuhan dan perdagangan manusia

Kriminalitas kini sudah merajalela, Kemiskinan mulai meningkat dan Korupsi mulai meninggi. Di dunia ini, Tahun 2068. Merupakan tahun dimana para Kriminalitas Merajalela dan Kemiskinan semakin bertambah seiring waktu, Pemerintahan yang lalai menyebabkan semua kebencanaan ini

Polisi dan tentara sudah dianggap rendah di dunia ini, mereka dianggap penghalang kebebasan bagi umat manusia, Karena Polisi selalu menganggu para kriminal dan juga warga yang mencoba melakukan hal yang tidak senonoh. Berita tentang kematian 65 Polisi di Amerika, Kematian 43 Polisi di Irlandia. Menyebabkan masalah semakin besar

Di rumah gubuk ini, aku terduduk di kasur yang dingin dan juga kotor. Dengan tubuh ku yang agak kurus dan juga rasa lapar yang menguasai perut ku, Bunyi keroncongan pun keluar. Aku harus menahan rasa lapar ini, harus! aku dan ibuku hidup miskin selama dua tahun, Ayah ku meninggalkan ku dan pergi menikahi perempuan yang kaya raya

Dengan baju yang kotor, bau dan juga lusuh ini membuat ku semakin tidak nyaman, Aku menatap ke sudut rumah gubuk ku dan melihat banyak sekali Kecoa yang bermunculan dan menghilang

seketika Kecoa itu pun pergi berlarian ketika mendengar pintu terbuka

Kreek...

Seorang wanita tua dengan tubuh yang kurus membawa sebuah makanan didalam kresek, dan wanita itu adalah Ibu ku, Sari Raniawati. aku melihat Ibu pergi ke dapur, Sepertinya ibu akan mengambil piring dan makan, Aku tidak akan menganggu ibu, lagipula ibu sudah bersusah payah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kurang mampu kita

Makanan itu akan ku berikan kepada ibu ku yang udah tua dan tidak dapat lagi beraktivitas, Dan aku menyadari ibu pun balik dari dapur membawa Piring di isi oleh nasi goreng dan juga minuman gelas

"Ratna, ini makanan untuk mu"

Ibu lalu memberikan makanan dan minuman itu kepada ku, Aku menatap heran ke wajah ibu dan seketika aku pun menolak

"ini buat ibu aja, Aku bisa tahan lapar kok" kata ku dengan senyuman tulus, ibu tidak menjawab dan hanya memasang wajah datar dan tidak tersenyum

Ibu pun semakin mendekatkan makanan itu kepada ku "Makan ini" kata ibu dengan suara yang seperti pemaksaan, aku mencoba menolak lagi "Untuk ibu aja! ibu kan udah susah-susah cari kerja sana sini dan rela berkorban sebagai orang tua! untuk ibu aja!"

ibu tidak membalas apa-apa, sebenarny aku ingin sekali memakan Nasi goreng itu, tapi ini untuk ibu saja. Ibu lebih berjasa bagi ku, Mengandung ku, Melahirkan ku dan menahan semua penderitaan yang ada ketika ibu sedang mengandung ku

aku melihat ke mata ibu, Bibir ibu mulai bergerak "Kalau gitu kamu kerja sendiri, dan cari makanan mu sendiri"

Aku tidak bisa berkata apa-apa dan menerima Nasi goreng dan Minuman itu, Ibu ku pun tersenyum tiba-tiba

"Bagus, Ibu ke kamar dulu ya nak, mau cek tabungan dulu"

Aku mengangguk, Ibu pun pergi. Ibu ku memiliki tabungan yang dimana tabungan itu dikumpulkan hasil kerja keras ibu ku dan ketika tabungan itu sudah terkumpul maka ibu akan membeli Makanan yang belum pernah kita coba sebelumnya

Aku pun memakan Nasi goreng itu, Enak... rasa nostalgia yang ada di lidah ku mengingatkan ku akan masa lalu sebelum Kejahatan mengusai bumi, Tahun yang begitu bahagia ku dan keluarga ku. Tahun dimana aku bisa tinggal bersama Ayah dan ibu, Rasa nasgor buatan 'Mang Supraman' ini yang membawa kebahagiaan bagi keluarga ku

Aku mencoba menahan tangisan ku, mengingat kenangangan waktu itu. Memakan Nasi goreng Mang Supraman ini benar-benar membuat ku bahagia, Tanpa ku sadari aku telah melahap Nasi goreng itu tanpa sisa karena rasa masa lalu yang membahagiakan

Aku jadi ingat, Ayah sering membelikan Nasi goreng untukku. Ayah memang tahu kesukaan ku, kenangan indah sebelum ayah menikah dengan perempuan lain dan meninggalkan kita

Namun aku merasa ada yang aneh, kenapa tiba-tiba sunyi? perasaan tadi aja ada suara gerakan tabungan. Kenapa tiba-tiba hilang? aku mulai mencurigai ibu, Seharusnya ibu keluar dari kamar dan memberitahu aku bahwa uang yang kita punya

tapi kali ini berbeda, ada yang aneh. Aku pun mulai menginjak tanah dan berjalan menuju ke kamar ibu dengan penuh kekhawatiran

Aku pun sampai di depan pintu kamar ibu, aku memegang ganggangnya dan membuka nya

Krekkk....

ketika aku membuka pintu itu, aku kaget dan memiliki perasaan yang campur aduk. Aku melihat mayat ibu di depan ku sedang tertidur dengab tubuh yang kering, kurus dan tidak mengeluarkan nafas. Aku pun berjalan ke ibu dan mendengar detakan jantung ibu, tidak ada