Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 27 - 27. KEBERADAAN YANG PASTI

Chapter 27 - 27. KEBERADAAN YANG PASTI

"Jatuh cinta pada mu adalah karma bagi ku..."... ENZO

xxxxxx

Rasa sesak di dada ini sangat menyakitkan bagi nya. Dia tak pernah merasakan ini setelah ratusan tahun yang lalu. Perasaan menyakitkan ini, sangat menyesakkan. Entah berapa lama ini akan berlangsung. Sekarang sudah masuk di hari ketiga dia mengunci diri nya di kamar. Karena alasan itu pun dia mencoba untuk menolak Ved untuk masuk ke dalam kamar nya. Sebenarnya tidak segampang itu, sebab dia tau cepat atau lambat Ved pasti merasakan ada yang aneh terjadi pada nya. Tetapi karena sekarang Gogo tinggal bersama mereka. Perhatian milik nya bisa sedikit terbagi dari nya. Meskipun tidak segampang itu.

Dan juga selama itu pun seseorang yang bernama Raphael itu tetap berapa di samping nya. Dia tidak melakukan apapun hanya diam dan menyaksikan diri nya yang sedang menahan sakit yang luar biasa. Bukan nya tidak mau membantu, tetapi dia tidak bisa.

Tubuh nya saat ini mengeluarkan aura gelap yang mematikan. Bahkan mata merah milik nya sama sekali belum berubah. Tanduk di kepala nya sudah keluar dengan sempurna. Gigi taring nya kini sudah berlumuran darah. Itu terjadi karena dia menggigit tangan nya sendiri agar membuat diri nya lebih tenang. Walaupun tidak banyak membantu tetapi itu lebih dari cukup.

"Apa yang kau tau? Bicaralah..." Perintah nya dengan menahan rasa sakit. Dia duduk tempat di samping lukisan besar milik nya. Dia mengumpulkan sedikit kekuatan agar bisa berbicara dengan bebas.

"Baik Tuan" Tunduk nya sopan... "Dari apa yang terjadi beberapa hari yang lalu dapat di pastikan "Dia" sudah terbangun, Tuan. Tetapi, masalah nya saya tidak dapat memastikan dimana keberadaan nya. Kemungkinan kuat "Dia" tersadar dalam ratusan tahun terakhir karena Nona dalam keadaan bahaya Tuan..." Raphael berbicara sambil membungkuk sopan. Tangan nya mengepal kuat menahan rasa takut. Sejujurnya, posisi nya saat ini serba salah. Sebab informasi yang di terima nya masih sedikit. Dan juga karena kondisi Tuan nya saat ini.

Tanpa melihat pun Raphael tau, kini dia sedang murka sebab apa yang di sampaikan nya. Aura mencekam yang di keluarkan nya lebih banyak dari sebelum nya. Itu membuat tubuh nya bergetar ketakutan. Dia tidak bisa lagi menopang badan nya sendiri.

"Jadi... Bajingan mana itu!!!!" Dia menekan semua perkataan nya. Mata nya mengeluarkan darah karena menahan emosi. Perasaan sakit nya seketika menghilang entah kemana. Seakan berita ini memberinya kekuatan.

"Maafkan saya Tuan. Seperti yang saya sampaikan tadi. Saat ini saya belum bisa mengonfirmasikan dimana keberadaan Nona saat ini. Meskipun saat ini saya sedang mengerahkan semua nya untuk mencari keberadaan Nona. Akan tetapi seperti ada sesuatu yang mencoba menghalangi pencarian saya" Raphael berusaha berbicara dengan tenang.

"Oh... Ada yang ingin bermain dengan ku..." Sambil tersenyum sinis... "Lanjutkan" Titah nya seakan tau masih ada yang ingin di sampai kan nya.

"Baik, Tuan. Maaf atas kelancangan saya. Sebelum nya, saya akan membahas tentang apa yang terjadi di masa lalu. "Dia" pertama kali di buat oleh Tuan sudah memiliki semua tentang ingatan dan tingkah laku yang sama persis dengan Tuan. Meskipun dia memiliki sifat yang berbeda dari Tuan. Tetapi "Dia" tidak akan mencoba menyakiti Nona apapun yang terjadi. Karena itulah alasan "Dia" ada sampai sekarang. Akan tetapi, tentang kejadian besar di masa lalu "Dia" sama sekali tidak keluar. Dan mereka menyatakan dia sudah mati bersama hukuman yang Nona terima..." Raphael menjeda ucapan nya. Dengan perlahan dia mencoba mencari oksigen. Sekarang bisa di rasa kan nya. Tekanan yang di berikan oleh Tuan nya sudah berangsur menghilang.

"Dan setelah ratusan tahun berlalu Tuan pergi untuk mencari nya. Keberadaan nya sama sekali tidak bisa di temukan. Bahkan tanda kehidupan milik "Dia" pun kita belum bisa memastikan apa masih hidup atau tidak. Tetapi, semua teka-teki tentang nya sudah terjawab dengan kejadian beberapa hari yang lalu. Kita bisa merasakan nya "Dia" bangun secara paksa dari tubuh Nona. Saya memiliki pemikiran yang lain kenapa dia bisa bangun setelah sekian lama..." Dengan berani Raphael menatap ke arah Tuan nya berada. Penampilan nya tidak jauh berbeda. Hanya saja aura nya kini lebih stabil dari sebelum nya. Tetap saja, ini masih menyeramkan.

Bukan nya dia tidak tau apa maksud dari ucapan Raphael saat ini. Tetapi, dia mencoba membuang fikiran itu jauh-jauh. Sebab, mengharapkan tentang itu sangat menyakitkan nya. Tapi, dia tidak bisa menutup mata dan telinga lagi.

"Karena mereka sudah bertemu..." Gumam nya pelan. Walaupun begitu, Raphael masih bisa mendengar nya dengan jelas. Dia mengangguk setuju.

Entah bagaimana lagi dia bisa mengekspresikan perasaan nya saat ini. Marah, sedih, kecewa, kesal atau bahkan bahagia pun tak bisa di rasakan nya saat ini. Perasaan itu semua berkecambuk menjadi satu sekarang. Di tekan kepala nya kuat kini fikiran nya mengingat kembali tentang kejadian masa lalu. Semua yang seharusnya berakhir bahagia. Tetapi kenapa harus seperti ini.

Dia melempar pandangan nya ke samping kiri nya. Di sana terdapat satu lukisan Perempuan cantik yang selama ini selalu menemani nya. Dengan segera di sentuh permukaan kanvas itu dengan jari-jemari nya perlahan... "Sayang... Apa ini? Aku tidak tau apa maksud dari semua ini. Aku masih saja egois tentang mu. Kenapa?..." Kini perasaan sesak yang ada di dada nya berbeda dari sebelum nya. Ini lebih menyesakkan. Raphael melihat Tuan nya seperti itu merasa iba sekali. Tetapi dia tau, ada batasan yang tak bisa di perlihatkan nya untuk Tuan nya saat ini. Dia hanya harus bersikap dengan biasa saja tanpa harus mengedepankan perasaan nya.

"Lanjutkan..." Perintah nya lagi. Dia tau penjelasan nya belum selesai.

"Setelah mereka bertemu kita tidak tau mereka seperti apa. Tapi, saya bisa menjamin "Tuan Muda" pasti memiliki pengaruh yang besar seperti dulu. Di karena kan dia memiliki hukuman yang sama dengan Nona. Maka mereka tidak bisa mengingat satu dengan yang lain. Tetapi lain hal nya kalau "Dia" bersama Nona. Maka "Dia" akan selalu bisa mengenali siapa yang selalu berada di sisi Nona. Akan tetapi, kita tidak bisa menyimpulkan semua nya baik-baik saja. Cepat atau lambat masalah akan menghampiri mereka. Tuan ingat bukan, walaupun dia terbangun itu hanya akan bertahan sebentar. Cepat atau lambat "Dia" akan menghilang dengan sendiri nya. Dan untuk mencegah itu, kita harus segera menemukan nya. Sebab, jika dia menghilang sebelum bertemu dengan Tuan. Maka semua nya tidak akan bertahan lama lagi. Tuan, maaf atas kelancangan saya yang menyampaikan ini semua. Saya hanya bisa berbicara tentang kemungkinan apa yang akan terjadi di masa depan nanti..." Raphael menunduk sedalam-dalam nya. Meskipun sudah lama dia mengikuti nya. Tetap saja, dia adalah Tuan nya Raphael tidak dapat melewati batasan nya.

Dia diam, memikirkan apa yang di sampaikan oleh nya. Itu tidak salah, tapi tidak sepenuh nya benar. Bukan, mungkin itu benar. Tetapi, fikiran dan hati nya menolak mengakui nya. Dia tau pasti apa yang akan terjadi jika "Dia" sudah bangun. Walaupun ini keuntungan karena bisa mencari nya di satu kemungkinan. Tetapi tetap saja, dia tidak bisa terburu-buru. Meskipun ini sudah berlangsung lama.

"Jika "Dia" sudah bangun. Maka "Punya" nya akan segera menyadari itu. Aku tidak bisa memberikan mereka masalah lagi. Maka, sekarang waktu nya. Aku akan menemukan kalian. Ya, sebelum dia. Sayang... Tunggu aku. Kali ini pasti, tidak akan ada yang merampas kamu dari ku dan dia..."....