Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 23 - 23. TAMU TAK DI UNDANG

Chapter 23 - 23. TAMU TAK DI UNDANG

"Pertahankan dia yang menginginkan mu. Bukan yang membutuhkan mu..."...

xxxxxx

Setelah dia bertemu dengan Samael. Suasana hati nya tidak tenang sama sekali. Karena, cepat atau lambat Samael akan terus mendatangi nya. Berada di dekat nya, membuat dia teringat masa lalu yang menyakitkan. Dia benci itu.

Lagi. Kini, dia termenung di depan jendela kamar nya sendiri. Dengan satu lukisan besar di dekat nya. Angin berhembus pelan mengenai rambut nya. Mereka juga membawa gorden untuk ikut menari-nari dengan nya.

Dia menatap lurus ke depan. Tatapan nya seakan bisa menembus ke segala hal... "Sayang? Apa kamu sudah makan?"...

Perlahan di pejamkan mata nya... "Aku merindukan mu" Ucapan nya di balas oleh hembusan angin dengan kasar.

Keheningan yang di rasa nya, membuat dia tak sadar sudah ada orang lain sekarang. Siapa lagi kalau bukan Veddira, entah sejak kapan dia masuk tanpa menimbulkan suara sekali pun. Dia menatap punggung tegap nya dari belakang. Ada perasaan sakit yang di rasakan Veddira. Mengapa dia selalu seperti ini selama bertahun-tahun?! Mengunci diri nya dari Dunia luar?! Apa itu akan mengubah hasil akhir nya?! Sekali lagi, entah berapa juta kali kata-kata itu yang akan melayang di dalam kepala nya. Tanpa dapat di keluarkan oleh nya.

"Aku hanya meninggalkan mu beberapa hari..." Suara lembut Ved, membuat nya dengan perlahan membuka mata nya. Dan dengan pasti, badan nya langsung berbalik ke arah nya berada.

"Kamu pulang?" Sambil tersenyum menatap nya.

Ved berjalan pelan mendekati nya... "Em... Tetapi, aku tidak melihat mu menyambutku" Setelah dekat, dia memeluk tubuh nya dengan erat.

"Apa tubuh ku masih hangat?" Laki-laki itu berbicara rendah sambil membalas pelukan nya.

Ved mengangguk pelan dan langsung mencium aroma tubuh nya... "Jangan terus di sini. Ayo... Kita makan bersama" Bujuk nya lembut.

Laki-laki itu diam sejenak. Dia meletakkan dagu nya tepat di atas kepala Ved... "Ayo... Aku akan pergi bersama mu"...

Balasan nya membuat Ved mendongak menatap nya... "Apa kamu yakin?" Ada sedikit keraguan di mata nya.

"Tidak apa. Aku akan memulai dengan perlahan. Boleh kah?" Pertanyaan nya membuat Ved mengangguk dengan semangat. Ini adalah hal yang selalu di nantikan nya.

"Ayo..."... Di seret nya keluar tubuh mereka yang masih melekat. Laki-laki itu hanya tersenyum melihat tingkah nya.

Dan saat sudah di depan pintu, dia menahan langkah mereka. Dan berbalik... "Sayang? Aku akan makan. Tunggu sebentar..." Mata nya tertuju ke arah lukisan itu. Tanpa menunggu lagi, mereka melanjutkan langkah nya keluar.

------

Saat ini Veddira tersenyum cerah menatap nya di meja makan. Bahkan dia menunggu Laki-laki itu memakan makanan nya. Tentu saja, tingkah nya membuat dia terlihat seperti anak kecil.

Dengan cepat dia melihat ke meja yang penuh dengan makanan. Veddira memasak kan nya banyak sekali makanan. Ada Sup Ayam, Telur gulung, Ayam Goreng, Ikan Goreng dengan Sambal Cabe Ijo, Tom yam, serta beberapa Sosis dan Bakso goreng. Sangat banyak untuk mereka. Tetapi, Ved sama sekali tidak memperdulikan itu.

"Coba lah..." Sambil meletakkan Ayam Goreng di piring milik nya.

Tanpa membantah, di masuk kan nya cepat ke dalam mulut. Dengan satu gigitan, dia meletakkan kembali makanan nya ke piring. Dia mengunyah dengan perlahan. Ved melihat nya dengan antusias. Dia menunggu bagaimana tanggapan nya atas masakan yang di buat.

Bukan nya Laki-laki itu tidak mengetahui maksud nya. Dia ingin sedikit menggoda nya. Setelah di telan habis, tangan nya pergi mengambil Sup Ayam di mangkuk nya. Dan makan dengan tenang.

Sikap nya membuat Ved berdehem keras... "Hem!!!" Tanpa menoleh dia mengaduk Sup milik nya dengan kesal.

Sungguh tingkah nya membuat Laki-laki itu tersenyum rendah... "Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya nya berpura-pura.

"Tidak. Makan lah. Kalau dingin tidak akan enak lagi" Jawab nya ketus sambil tertunduk. Bahkan bibir nya berceloteh kesal. Entah apa yang di ucapkan nya.

"Ini enak. Tetapi, terlalu banyak. Lain kali masak seperlunya saja... Hm?..." Ucapan nya membuat Ved dengan cepat mengangguk senang. Dia bahkan langsung memakan Sup nya dengan lahap.

"Kamu bertingkah seperti Anak kecil lagi" Cibir nya pelan.

Sontak saja Ved menatap nya cemberut... "Tentu aku seperti ini. Kamu saja yang sudah lama tidak melihat nya"... Dengan nada memelas.

Ucapan nya memang benar. Dia selalu sibuk dengan diri nya sendiri, sampai lupa dengan Veddira. Ia ingin memaki diri nya sendiri setelah berbicara seperti itu... "Aku minta maaf..."...

Tangan nya langsung meraih tangan Ved dan menggenggam dengan mesra... "Aku akan menebus nya. Jangan sedih, sekarang aku di sini" Dia tersenyum dengan manis. Membuat Ved merasa lebih senang dari tadi.

Dia tidak tau, kenapa Laki-laki di depan nya kini jadi bertingkah seperti ini. Tetapi, Ved tidak mau memikirkan tentang itu. Malah dia bersyukur karena Laki-laki itu perlahan-lahan ingin membuka diri nya. Lagi.

"Aku senang kamu kembali. Ayo kita jalani semua nya bersama" Balas Ved sambil membalas genggam tangan nya.

Laki-laki itu mengangguk setuju. Walaupun ini sudah terlambat bagi mereka. Tetapi, lebih baik dari pada tidak berubah sama sekali. Dengan sedikit candaan kecil membuat suasana dirumah menjadi lebih hangat dari sebelum nya.

-----

Saat mereka telah siap membereskan semua nya. Kini, mereka duduk di sofa sambil menonton acara TV dengan santai. Bahkan Ved mengupas beberapa buah.

Senyuman di wajah nya tidak pudar sama sekali. Bahkan semakin membesar karena Laki-laki itu sesekali tertawa melihat film yang di tonton nya. Tangan nya mengelus dengan lembut kepala Veddira. Sungguh, seandainya ini mimpi Ved sama sekali tak ingin bangun untuk selama nya. Dia ingin terus tertidur saja seperti ini.

Dia yang sibuk sendiri seketika langsung bangkit dari duduk nya. Membuat Ved terkejut, untung saja pisau yang di tangan nya tak melukai mereka.

"Ada apa?" Tanya nya cemas melihat wajah serius nya.

Laki-laki itu hanya diam dan segera memandang sekitar mereka. Dia dapat mencium bau yang menyengat di dekat mereka. Tanpa menunggu lagi, dia melangkah kan kaki mendekati pintu keluar yang berada di dapur. Ved hanya bisa mengikuti nya dengan perasaan tak menentu.

Saat di depan pintu, dia juga dapat mencium aroma yang kuat. Ini sedikit mencurigakan bagi nya. Tanpa menunggu, di putar gagang pintu itu untuk membuka. Baru saja terbuka sedikit, mata nya terbelalak cepat dengan pemandangan yang ada di depan nya.

"VED!!! TOLONG DIA!!!" Suara nyaring nya membuat tubuh Ved tersentak kaget.

"Itu... Apa... Yang ... Terjadi..." Ucap nya terbata.

Dalam terkejut nya, badan Ved mematung melihat sesuatu di depan nya. Sebab ada seekor Serigala bermandikan Darah segar di sekujur badan nya. Yang membuat nya berfikir bahwa Serigala itu pasti sudah mati. Tetapi saat di lihat gerakan mulut nya, Ved langsung bergegas mengambil nya tanpa ingin menunggu lagi. Badan nya tak berhenti gemetar entah karena apa. Di saat Ved, mengalihkan pandangan nya ke arah mulut milik nya. Dia seperti menggigit suatu benda seperti gulungan di sana. Tentu saja, benda itu tak luput dari simbahan darah milik nya.