Sekali lagi Engku Sulong menghela nafas karena mendengar perkataan tajam Cil.
Cil hanya terbawa kebiasaan Madi yang suka bicara apa adanya. Hanya saja Cil masih bisa dimaklumi karena masih anak-anak dan sebenarnya Cil sangat sopan. Engku Sulong saja yang membuat Cil jadi sering jengkel karena selalu menertawakannya.
"Baiklah, baik..." Engku Sulong mengusap dagunya, berpikir akan melakukan apa agar anak penuh semangat dan sedang bosan itu mau menghabiskan waktu bersamanya. "Apa Cil bisa menggunakan pedang?"
"Pedang kayu. Belum pernah pakai pedang sungguhan. Berat."
"Begini saja. Sebenarnya Atuk bingung akan mengajari apa sama kamu Cil... karena kamukan sudah banyak belajar bermacam pengetahuan."
Cil menunggu dengan sabar apa yang mau dikatakan Engku Sulong walau berbelit-belit, tidak langsung ke tujuannya.
"Apa Cil mau belajar menggunakan pedang cara Samurai?"
"Tentu saja!" jawaban penuh semangat.
"Kalau begitu ayo ke rumah dulu. Kita ambil pedangnya."
***
