Mai memilih tinggal untuk menjaga Cil di kapal selama Madi pergi ke istana, duduk menghadap meja ketika Cil telah tertidur. Pintu kamar diketuk perlahan dari luar. Mai bergerak cepat untuk membuka pintu, mencari tahu siapa yang datang.
"Ada apa tuan?" tanya Mai pada ABK yang tinggal untuk menjaga kapal.
"Maaf mengganggu encik, tapi ada seorang prajurit yang datang membawakan susu segar untuk Tuanku." Jawab ABK itu lalu mundur dua langkah aga prajurit yang dimaksudkan bisa menyerahkan langsung susu pemberiannya.
Prajurit berpenampilan sedang maju ke depan dengan membawa sebuah tembikar kecil menyerupai botol namun tetap dengan mulut yang lebar khas tembikar. "Tadi saya melihat Tuan Cil kembali lagi, tidak jadi ke istana karena sakit. Jadi saya membelikan susu segar untuk Tuan Cil."
"Oh... terimakasih untuk perhatiannya tuan!" Mai menerima pemberian prajurit. "Akan saya sampaikan kebaikkan tuan pada Tuanku! Sekali lagi terimakasih banyak."