Chereads / Chibi Tenshi / Chapter 5 - Hantu Pohon Sakura

Chapter 5 - Hantu Pohon Sakura

"Itu mustahil!" jawabku dengan ekspresi datarnya.

"Eh?" dia terkejut melihat jawabanku.

"... Nenekku juga sudah meninggal dunia." Aku bicara dengan serius. Dia merespons dengan terkejutnya seakan-akan tidak percaya perkataanku ini.

"Nenekmu sudah meninggal?" ucapnya dengan tidak sengaja itu, "Maaf aku tidak tahu saat mengatakan hal itu ...."

"Ya, tidak apa-apa." Jawabku dengan ekspresi datar.

Kemudian aku mencoba tersenyum tipis padanya dengan lapang dada agar dia tidak merasa terlalu bersalah saat membicarakan hal itu.

Lalu, bel masuk sekolah mengakhiri pertemuan kami.

"Ah! Sudah bel masuk ternyata ...." Celetuknya kemudian dia segera mengemasi makanan yang tersisa.

"Ayo masuk!" ajaknya, sedangkan aku masih berdiri di sana diam saja masih menunggu perkataan yang ingin dia ucapkan.

Namun, tampaknya dia serius ingin mengajakku masuk ke kelas bersama ....

Dia berjalan dengan santai, dan aku berjalan di belakangnya mengikutinya.

****

Saat aku pulang ....

Dia menyadari kalau aku masih menunggu roh yang ada di pohon sakura depan sekolah itu muncul. Dia mencoba mendekatiku, "Hajime ...." Ucapku pelan menyapanya.

Dia segera menoleh dengan memasang senyum tipis, dan mendekatiku.

"Kau masih di sini? Belum pulang?"

"Ya, belum." Aku menjawabnya santai dengan agak memalingkan pandanganku. Aku sebenarnya tidak ingin dia mengetahuinya. Aku sudah berjanji pada roh malang itu untuk memberikan sesuatu dan mengobrol dengannya di rumah.

Aku memang tidak populer, dan tidak punya teman dekat ... tapi, kupikir berteman dengan roh tidak buruk juga dan bisa menjadi pelipur lara-ku.

"Oh~" Hajime hanya menggumam pelan sambil memasang muka datarnya yang kemudian menengadah menatap langit. Dia tengah membenarkan kacamatanya sambil mengeluarkan sebuah manga anime yang tampaknya baru rilis minggu ini.

"Jyaaa~ aku pulang dulu ...." Kata Hajime dengan tenangnya.

"Um, hati-hati." Jawabku yang menaruh perhatian padanya.

Beberapa menit kemudian, saat sekolah sudah sepi, roh itu muncul. Dia muncul saat sepi karena dia sedikit malu setelah roh itu bisa dilihat olehku. Tapi, setidaknya dia jujur pada manusia yang bisa melihat roh ini.

Aku masih bertanya-tanya ....

Kenapa aku bisa melihat mereka?

Setelah kejadian itu ....

Aku bukan manusia normal lagi ....

....

Dilihat dari mana pun, rumah ini tampak sepi seperti biasanya. Aku segera membuka kunci rumah, dan mempersilakan roh ini untuk masuk juga.

Aku terasa punya teman untuk bicara, setidaknya untuk sehari saja ... aku ingin hidupku tidak tampak menyedihkan.

"...."

Aku meletakkan sepasang sepatu di rak sepatu seperti biasa dan karena tidak ada orang lain yang pastinya tidak pernah kemari, aku juga mengunci pintu rumah kembali.

Cuci tangan ....

Cuci kaki ....

Kemudian, tanpa ganti baju, aku segera menyiapkan puding itu di ruang tengah dan menyiapkan kedua piring, untukku dan roh itu.

Kami membagi dua sama rata.

Syukurlah puding ini masih enak saat tersimpan di kulkas, aku masih bisa merasakan manisnya makanan pencuci mulut yang sudah lama tidak aku makan.

Roh itu benar-benar bercerita padaku ....

Tentang rasa putus asanya selama ini ... dia selamanya terikat di pohon sakura itu.

Dulu ... dia mencintai seorang gadis, dan gadis yang dicintainya mencampakkannya tapi, tidak hanya itu, saat dia kembali untuk memikat perhatian gadis itu dengan sikap konyolnya, gadis itu dirisak oleh sekelompok orang nakal di jalan.

Dia berusaha menolongnya ... dan sampai akhirnya ....

Dia berhasil menolong gadis itu hingga babak belur.

Gadis itu terharu dengan sikap kepahlawanannya.

Gadis itu awalnya benci namun, menjadi cinta. Gadis itu memang tidak suka pada sikapnya yang konyolnya minta ampun itu tapi, kalau

Begitu mereka berdua pulang ....

Mobil dari arah belakang mereka hendak menabrak gadis itu ....

Dia menyadarinya begitu menoleh ke arah berlawanan itu, dia berusaha mendekap gadis itu memeluknya erat kemudian mendorongnya ke pinggir jalan hingga terhempas ke pohon sakura.

Gadis itu linglung, dan tertunduk kesakitan.

Begitu dia (roh laki-laki) yang dulunya menjadi kekasih gadis itu (dulunya bukan roh, sih) ... meninggal di depan gadis itu dengan berceceran darah.

Ususnya sempat keluar karena terlindas ban mobil yang melaju kencang tadi. Tangan dan kakinya patah tertabrak bagian depan mobil tadi.

Namun laki-laki itu masih bisa melihat setidaknya bisa mengucapkan kata-kata terakhirnya pada gadis yang diselamatkan itu ....

"... Tetaplah hidup ...." Suaranya sudah hampir habis, "Tak peduli ... walaupun aku mati, walaupun kita beda dimensi sekalipun, walaupun aku tidak bisa mendekapmu lagi ...."

'Aku mencintaimu ....'

Kata-kata terakhirnya, membuat gadis itu menangis keras di bawah pohon sakura ....

Kenapa orang yang baru dia cintai meninggalkannya?

Secara tiba-tiba ....

....

Dua tahun berlalu setelah kejadian itu, roh itu tidak bisa tenang saat tidak mendapat jawaban cintanya dari gadis yang dulunya dicintainya.

Gadis itu kini sudah lulus dan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan dia memiliki kekasih baru, dia sudah melupakan kejadian silam itu.

Selamanya ... mungkin, roh itu tidak bisa pergi ke surga dan terikat di pohon sakura ini ....

Gadis itu selalu lewat di sore dan siang hari saat menuju gedung perkuliahannya, kadang saat pulang, dia dibonceng dengan kekasih barunya. Walaupun gadis itu tidak bisa melihat sosok rohnya setidaknya dia bisa melihat senyum kegembiraan di gadis itu.

Tak lama kemudian, gadis itu selalu pergi dan pulang sendiri ....

Ekspresinya begitu murung tak seperti biasanya ....

Roh laki-laki itu memikirkannya, apa kini dia (gadis itu) sedang mengalami masalah?

"...."

Roh itu mencoba menyentuhnya namun tidak bisa ....

Hari demi hari, dia lama tidak lewat di depan pohon sakura yang ada di depan SMA itu.

'Kenapa?'

'Kenapa dia tidak datang lagi?'

Dan ... begitu kekasihnya lewat ... roh itu menyaksikan sebuah pembicaraan tidak mengenakkan ... saat kekasih gadis itu berkenalan dengan gadis SMA ini.

Gadis yang kekasihnya temui adalah ... adiknya, dan kabar mengenakkan itu sangat menyakiti dirinya ....

'Gadis itu ... sudah tutup usia ... semenjak dia bekerja penuh tekanan di tempat kerjanya.'

'Kabarnya bunuh diri, juga ....'

'Dan ... kekasihnya itu ... hanya dia gunakan untuk menjadi sandaran hatinya sementara ....'

'Gadis itu sebenarnya ... dibully dan tetap di bully ....'

'Terisak, hingga meninggalkan dunia ini ....'

________

Scene saat si cewek itu hendak meninggal sempat diketahui oleh seseorang.

Saat itu, ada gadis yang berdiri tertiup angin di atas atap gedung (entah tempat apa itu) dini hari dan kejadiannya di distrik sebelah.

Di sebelah gedung itu ... berbatasan dengan air sungai yang dalam, dan dia sudah memantapkan diri akan terjun ke sana ....

Menurut informasi, buaya-buaya di sana sangat ganas dan memiliki rasa lapar yang kuat. Tempat itu sangat cocok!! Pikir cewek itu ....

Tak peduli bila dia bisa mati diperut buaya, mayatnya tidak akan pernah ditemukan.

Sebelum dia melompat, dia berkata ... "Tunggulah, aku akan menyusulmu."