Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Antagonis Wife

Querelung_Rye
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.3k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - 0 1 . P R O L O G

Kelopak mata itu perlahan mengerjap, menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke dalam retina.

Lenguhan kecil terdengar. Ruangan putih nan besar ini hanya dihuni oleh seorang perempuan.

Briana sedikit menoleh kenan dan ke kiri, berharap ada satu orang yang terserempet oleh matanya. Namun, nihil. Tak ada orang lain selain dirinya disini.

Tangan kurusnya mencoba mencapai tombol merah di dekat nakas, nafasnya terengah - tengah seolah baru saja menyelesaikan lari maraton.

Briana mencoba mengingat rentenan peristiwa hingga bisa membawa raganya ke dalam tempat ini.

"apa nyonya baik - baik saja? apa ada keluhan seperti kepala pusing, rasa mual?"

Briana menoleh, ternyata seorang lelaki memakai jas putih dan disampingnya terdapat dua perempuan yang memakai pakaian putih.

"h - haus"

Dengan sigap salah satu perempuan membantu Briana mengambilkan gelas berisi air.

"sudah berapa lama?" tanya Briana.

"sekitar satu bulan" jawab pria itu.

Briana mengangguk, "dimana keluargaku?" tanya Briana heran, pasalnya tak ada seorang pun yang menemaninya disini. Apa selama ini ia mengahabiskan satu bulan disini sendiri?

"mungkin sebentar lagi mereka datang. saya sudah memberitahu jika nyonya sudah sadar. saya pamit"

Briana mengangguk. Tatapannya kosong. Kepalanya mulai terasa pening. Briana menutup matanya, giginya bergemelatuk menahan rasa sakit di kepala.

"bangun, huh?"

Briana menoleh mendengar teguran tersebut. Disana, di depan pintu berdiri seorang lelaki dengan bersedekap dada. Tatapannya dingin, acuh tak acuh terhadap Briana.

Briana mengenalnya, dia Abriyo suami Briana.

Tatapan Abriyo semakin dingin, "aku kira kamu akan lewat begitu saja"

Briana tak menggubris perkataan Abriyo, "kapan aku pulang?"

"untuk apa pulang? Raka sudah bahagia tanpa kamu"

"aku mau pulang"

"sekarang? oke"

Briana menjatuhkan rahangnya. Bukankah Abriyo tau dirinya baru siuman? Kenapa Abriyo tak melarangnya pulang? Briana tak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya. Ia kira Abriyo akan melarangnya untuk pulang. Tapi? Ya sudahlah.

Pandangan Briana mengikuti langkah Abriyo yang kian menjauh. Mungkin Abriyo sedang mengurus administrasi kepulangannya. Briana mendengus mengingat perkataan sarkas Abriyo tentang Raka. Tak mungkin anak itu bahagia tanpa dirinya bukan? Secara Briana adalah ibunya, ibu kandung Raka.

Oke, kita lihat saja nanti.