"Fa ... bagaimana apa sudah ada kabar? Soal jawaban lamaranmu? Lalu apa Ais juga tak kabarnya? Kita masih berhutang. Coba minta Faisal untuk membayarnya." Oma berkata seperti itu dengan wajah merana.
"Oma tenang saja, aku akan membujuk Mas Faisal agar menemui mbak Ais. Sampai sekarang belum ada jawaban. Tapi Oma harus makan dulu," pinta Rafa yang segera menyuapi omanya.
Di sana Rafi sudah bersiap untuk pergi ke Bogor. Dia mengemas beberapa pakaian.
"Tuyul!" teriaknya sangat terkejut setelah melihat Fadil tanpa pakaian. Rafi masih mengatur nafasnya sampai berurutan.
"Jantungku copot. Ayo kamu harus pakai baju nanti masuk angin," kata Rafi lalu menggendong keponakannya. "Kamu suka banget ya ngagetin orang."
"Om jangan pergi. Pergi saja ke rumah sakit," celetuk Fadil membuat Rafi tertawa.
"Hehehe. Ada-ada saja. Om harus ngapain ke rumah sakit? Memang ada saudara yang sakit?" tanya Rafi remeh lalu membawa Fadil ke kamar Faisal.