Mentari telah terbit, malam dingin dan hujan baru saja reda. Rumah besar itu terlihat sepi saat sholat subuh berjamaah. Hanya ada Oma, Rafi, Andra dan Anna, entah kemana Rafa, biasanya dia ada di barisan depan.
Setelah sholat Oma menoleh. "Rafi ... coba tangok keadaan Rafa kenapa dia kau tidak ikut sholat bersama."
"Males ah, Oma kasihani aku," jawab Rafi malah berbaring di tempat sholat. Sementara Andra dan Anna pergi ke dapur untuk membantu masak.
Tangan Anna mulai lincah mencacah daging ayam.
"Kamu akan masak apa?" tanya Andra yang membantu mengupas kulit bawang.
Andra mencari kesempatan untuk bisa dekat-dekat dengan sang istri. Tanganya mulai bergerak lagi menggoda sang istri.
Anna menatapnya tajam, Andra melihat tatapan itu lalu menelan salivanya, dia pun merasa malu. Dia menggaruk kepala belakang.
"Baiklah ... aku menyerah, oke deh aku akan melihat keadaan Rafa dulu," ujar Andra dengan wajah terpaksa, kemudian pergi dari dapur.