Rafi tersenyum dan dia masih mengobati lukanya. Terlihat jelas jika Rafi bisa menerima perbincangannya dengan Dira.
"E ... suka cilok?"
"Banget."
"Suka pedes?" tanya Dira yang hanya menunjukkan wajah dari kaca mobil yang terbuka.
"Jangan. Sedikit saja sambalnya," jawab Arga. Dira mengangguk kemudian dia berjalan cepat ke pedagang. Rafi memperhatikan tingkah Dira dari dalam mobil.
Mata Rafi terbuka lebar, dia sampai mengucek mata, ketika melihat gadis itu menuangkan sambal lalu memakan sambal seperti orang minum. Rafi yang melihatnya seakan dia yang kepedesan.
"Ah ... pedes ... huft ... Aaaaa,"
teriak Dira dengan tinggah konyol. Rafi tertawa melihat Dira kepanasan. Sambil mengipasi wajah lalu jongkok dan kembali berdiri.
"Hahaha. Dasar aneh, hehehe. Apa dengan cara itu dia melampiaskan rasa marahnya terhadap mantan tunangannya? Hehehe. Unik sih," gumam Rafi lalu kesakitan.