Dia meraih ponselnya dan berniat untuk membalas chat yang masuk namun tiba-tiba dia merasa ragu.
"Lebih baik aku selesaikan dulu tulisanku baru menemui dia," katanya lalu lanjut menulis.
*****
Bab 65
Melati melepas sepatunya, ia lalu memijit tumit kakinya dengan pelan. Oh, sungguh! Kapankah kafe Elang akan sepi?
Melati baru saja keluar dari ruang ganti karyawan, saat seorang wanita tua masuk ke dalam kafe. Melati menajamkan matanya untuk melihat siapa yang datang, karena wajah wanita itu cukup familiar baginya.
Wanita itu ternyata adalah orang yang pernah mengaku sebagai ibu kandung Samudra, kini Melati jadi bimbang, apakah ia harus menghampiri wanita tua tersebut ataukah pura-pura tidak tahu dengan kehadirannya.
"Kak Melati, itu ada orang yang nyari. Tadi, dia tanya apa karyawan yang namanya Melati ada di dalam." seorang rekan kerja Melati menghampiri Melati dan berucap pelan.
"Maksud kamu, wanita tua yang duduk di meja, di dekat jendela itu?"
"Nah iya, dia Kak!"