Bab 30.
Samar-samar Melati mendengar suara Elang dari luar kamar, karena penasaran, ia langsung keluar dan duduk di samping Elang. Ternyata dia sedang melakukan panggilan di ponselnya. Dan sepertinya itu dari Nhola.
Elang terlihat gelisah saat mengakhiri teleponnya. Dia menghela napas berat dan menyandarkan kepalanya pada punggung sofa.
"Ada masalah?" Melati bertanya sambil memperhatikan Elang lekat-lekat.
"Beberapa pegawai mengundurkan diri karena dapat pekerjaan yang lebih baik, padahal pembukaan kafenya besok. Dimana gue bisa cari pegawai buat besok? Ini merepotkan. Apa gue undur aja ya pembukaan kafe nya?"
"Kalau Bara kasih izin, aku mau bantu kamu untuk besok. Kafe kamu pasti sangat ramai besok, kamu butuh tenaga lebih. Aku akan bicara sama Bara nanti." sahut Melati.
"No, gak usah. Yang kami butuhkan adalah waitress, gue gak mau kena amuk Bang Sam sama Bang Bara nantinya! Gimana pun, mereka juga menanamkan modal di kafe gue, jadi gue gak mau ambil resiko!"
