Gadis cantik masih duduk dan menghadap laptop.
"Dia ... anak gadis malas sekali!" teriak seorang wanita.
"Kalau aku malas tapi dapat uang mbak baru menghargaiku kan?!" jawab Dia.
"Kebutuhan banyak dan kamu hanya ..."
Dia yang mendengar itu segera bangkit dan mengambil uang.
"Saat ini aku masih punya uang 300 ribu, aku akan buktikan kepada Mbak. Sekarang terima ini dulu," kata Dia berani lalu menutup pintu.
Untuk sejenak Dia merasa merana. "Putus cinta, Mbak galak. Huft ... ayo nulis lagi biar cair," gumamnya lanjut mengetik.
Bab 23
Elang menyandarkan punggungnya pada sofa, ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
Kepala dan hatinya tengah di penuhi rasa bersalah sekarang. Ia tahu, dirinya sudah mengatakan sesuatu yang jahat, terkadang mulutnya itu memang suka mengatakan apa pun semaunya. Salahnya karena jarang berpikir sebelum mengatakan sesuatu.