Dalam menulis dia ikut merasakan sosok tokoh yang dia tulis. Sangat menjiwai.
"Alhamdulillah aku bersyukur sudah broken heart, kalau tidak patah hati aku akan tetap malas," gumamnya yang lalu melanjutkan lagi.
Bab 4
Melati terus saja mengumpat dalam hati. Ia pun segera membalikkan tubuhnya, sebelum pria itu menyentuhnya lebih jauh lagi.
Di kecupnya bibir Bara dengan cepat, berharap pria itu cepat pergi meninggalkannya.
"Apaan tuh?" tanya Bara bingung.
"Sebuah ciuman!"
Bara menggeleng pelan dan terkekeh geli.
"Apa bang Sam gak ngajarin ciuman yang bener ke lo?"
Melati kebingungan mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Bara.
"Gue bisa ngajarin lo!" kata Bara sambil mendorong tubuh Melati hingga punggungnya menabrak cermin di belakangnya.
Bara langsung menghimpit tubuh gadis itu.
"Ra, kamu harus ijin Sam dulu sebelum menciumku, ini masih jadwalnya!" Melati mengatakan satu-satunya alasan yang bisa ia temukan saat ini. Ini baru baginya, jadi ia merasa benar-benar takut.