Rencana menikmati matahari tenggelam gagal. Dalam keadaan panik dan cemas, Lila dan Ana terburu-buru, padahal ini masih jam 2, setelah mendengar kabar Ayahnya berada di Puskesmas Muncar.
Keluarga Rahmat sudah berada di Puskesmas Desa. Lila merasa gugup, ia langsung di tarik Bibiknya. Mereka menjauh dari Keluarga Rahmat.
"Dengar Lila, jika kau menyayangi Ayahmu kau harus menikah dengan Rahmat sekarang, agar Ayahmu bisa segera di rujuk ke RS Banyuwangi. Ini demi kebaikan Ayahmu." Bibiknya tak memberi kesempatan Lila, Lila hanya merenung dan air matanya jatuh melintas di pipi halusnya, ia segera menghapus air mata itu.
"Terserah bibik, 'Aku merasa di jual, ya Allah, haruskah aku menikah dengan pria berkumis, Lila, jangan egois.'
"Oke tadi calon mertuamu sudah mengurus semuanya, jadi kau harus terima. Dan bersiap-siaplah." Paksaan bibiknya membuat Lila menurutinya.
Bibiknya segera pergi. Dan menemui calon mertua Lila.
"Iya Mbak yu, sudah setuju dianya,"