Memang apa yang dilakukan oleh Novi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang selama ini tidak bisa dibenarkan secara agama maupun moral.
Novi pun juga tau bahwa bekerja menjadi pelayan cafe plus-plus bisa mendatangkan image negatif bagi dirinya.
Tapi itu lah pilihannya, setidaknya apa yang lakukan itu dirasa oleh Novi tidak pernah merugikan orang lain, mereka yang menggunakan jasanya tidak pernah Novi yang minta apalagi sampai memaksa, mereka datang murni atas kemauan dirinya sendiri.
Maka Novi merasa tidak suka jikalau ada orang yang dengan terang-terangan maupun samar-samar meremehkan pekerjaannya tersebut.
Ya, Novi ternyata cukup sensitif dalam hal ini, surat dari Haji Somad telah membuat ambisinya untuk mendapatkan Fajar telah meredup dan bahkan telah sirna.
Setelah cukup lama mereka berdua saling diam larut dalam pikirannya masing-masing, tiba-tiba Fajar membuka pembicaraan.
"Kamu terus mau berangkat ke Surabaya Nov?" Tanya Fajar.