Andra sangat kesal karena istrinya sama sekali tidak merespon, ingin marah tapi baca'an Ta'awudz meredam amarahnya.
"Neng!" panggil Bik Ani sambil menepuk pundak Anna.
"Kan udah banyak yang nolongin," ujar Ana menghadap ke Andra dan tetap di sofa tak bergeming.
"Aku minta maaf, kita perlu bicara," ujar Andra berani karna lelaki sejati.
Anna berdiri dan setuju, kini urusan mereka, para asisten rumah tangga meninggalkan mereka, di ruang tv.
Andra duduk, Anna juga duduk tapi tidak menghadap ke Andra memperhatikan kakinya yang di bungkus perban.
"Pasti sakit!" ujar Andra yang merunduk dan menyentuh kaki Anna. Anna menghindar.